-->

PAHIT SEPERTI EMPEDU

Pahit Seperti Empedu

Hai anakku,
perhatikanlah hikmahku,
dan arahkanlah telingamu kepada pengertianku,
supaya engkau dapat memegang teguh kebijaksanaan,
dan bibirmu dapat memelihara pengetahuan.

Karena bibir perempuan sundal meneteskan madu,
dan lidahnya lebih licin daripada minyak,
tetapi pada akhirnya ia pahit seperti empedu,
dan tajam seperti pedang bermata dua.

Kakinya turun menuju maut,
dan langkahnya menuju alam kubur.

Ia tidak memperhatikan jalan menuju kehidupan;
jalannya sesat, n
amun ia tak menyadarinya.

Sebab itu, hai anak-anakku, dengarkanlah aku,
dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.

Jauhi perempuan itu, dan jangan dekati pincu rumahnya,
supaya jangan kauberikan kehormatanmu kepada orang lain,
dan tahun-tahun umurmu kepada orang yang kejam;

supaya jangan orang lain dikenyangkan dengan kekuatanmu,
dan hasil perih lelahmu masuk ke rumah orang yang tak kau kenal,
sehingga engkau mengeluh pada akhirnya, ketika daging dan rubuhmu habis.

Kemudian engkau berkata,
"Mengapa aku membenci didikan dan hatiku tak mengindahkan teguran?

Aku tidak rnendengarkan suara guru-guruku,
 juga ridak mengarahkan telingaku kepada orang-orang yang mendidikku.

Aku harus terperosok dan hancur di tengah-tengah jemaah dan kumpulan orang.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter