-->

HIKMAH BERSERU-SERU

Hikmah berseru-seru

Bukankah hikmah bereru-seru, dan pengertian mengangkat suaranya?
Pada puncak tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan serta di persimpangan-persimpangan jalan, disanalah ia berdiri.
Di pintu gerbang, tempat masuk menuju kota, dan di pintu-pintu masuk ia menyaringkan suaranya.
"Hai umat manusia, kepadamulah aku berseru, dan seruanku adalah bagi semua anak manuasia!
Hi orang yang lugu, perolehlah kecerdasan; hai orang yang bodoh, perolehlah hikmah.
Dengarkanlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang luhur, dan ucapan bibirku adalah perkara-perkara yang lurus.
Karena mulutku akan mengatakan kebenaran;kejahatan adalah kekejian bagi bibirku.
Segala sesuatu yang diucapkan oleh mulutku adalah benar, tak ada satupun yang berbelit-belit atau bengkok.
Semua itu jelas bagi orang yang berpengertian, dan tepat bagi orang yang berpengathuan.
Pilihlah ajaranku dan jangan perak; serta pengetahuan, lebih dari pada permata, dan segala sesuatu yang di dambakan orang tak dapat dibandingkan dengannya."

"Aku, hikmah, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku memilih pengetahuan serta kebikjasanaan.
Bertakwa kepada Allah berarti memebenci kejahatan.
Kesombongan, kecongkakan, danjalan yang jahat, serta mulut yang penuh kebusukan, semuanya kubenci.
Padaku ada nasihat dan pertimbangan yang matang, aku memiliki pengertian dan juga kekuatan.
Karena aku raja-raja memerintah, dan para pengusa menetapkan peraturan yang adil.
Karena aku para tokoh dan bangsawan menjalankan tugasnya, yaitu semua memerintah dengan adil.
Aku mengasihi orang yang mengasihikuku, dan siapa bersungguh-sungguh mencari aku akan mendapatkanku.
Kekayaan dan kehormatan ada padaku,demikian pula hart yang kekal dan kemakmuran.
Buahku lebih baik daripada emas bahkan emas murni, demikian hasilku daripada perak pilihan.
Aku melangkah dijalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, untuk mengaruniakan harta kepada orang-orang yang mengasihiku, dan memenuhi perbendaharaan mereka.

"Aku milik Allah sejak permulaan pekerjaan Nya, Sebelum ada karya-Nya di zaman purbakala.
Aku ditetapkan sejak kekekalan, sebelum penciptaan bumi.
Ketika samudra raya belum ada, aku telah lahir,
ketika belum ada mata air yang berlimpah airnya.
Sebelum gunung-gunung didirikan, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit, aku telah lahir,
ketika Ia belum menjadikan bumi dan padang-padangnya, atau debu tanah yang mula-mula di dunia ini.
Ketika Ia membentangkan langit, aku ada disana, ketika Ia membentuk cakrawala pada permukaan air laut;
ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan ketika sumber-sumber air yang dalam meluap deras;
ketika Ia menetukan batasan bagi lautan supaya air tidak melanggar perintah-Nya,
ketika Ia menendai dasar-dasar bumi.
Pada saaat itu, aku di samping-Nya ebagai seorang ahli bangunan.

Hari lepas hari aku bergirang dan senantiasa bersenang-senang di hadapa-Nya, bersenang-senang di atas muka bumi-Nya, bahagia dengan anak-anak manusia.

"Sekarang, hai anak-anak, dengarkanlah aku, berbahagialah orang-orang yang memelihara jalan-jalanku.
Dengarkan didikan dan jadilah arif, jangan menolaknya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan aku, yang berjaga-jaga setiap hari di pintu gerbangku, dan yang menanti-nanti di pintu rumahku.
Karena siapa menemukankun, menemukan hidup, Allah berkenan kepadanya.
Tetapi siapa tidak menemukanku, melukai dirinya sendiri.
Semua orang yang memebenci aku, mengasihi maut."
#Pepatah Nabi Sulaiman AS

Newest Older

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter